tag:blogger.com,1999:blog-36255143039354510582024-03-05T06:54:11.195-08:00Searching in LiveLong live Education, Education is abaout Searching,that so, you can be Some ONEErina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-83025179249924323782011-12-15T18:46:00.000-08:002011-12-15T18:46:19.373-08:00BEKONANG, antara CIU terbaik dan Semangat Penghijauan..(^_^)\<div>
<h2 class="uiHeaderTitle">
</h2>
</div>
<div class="clearfix">
<div class="mbs uiHeaderSubTitle lfloat fsm fwn fcg">
(<a href="http://www.facebook.com/profile.php?id=1181096855">Erina Rahmajati</a> on Tuesday, November 29, 2011 at 4:51pm On FACEBOOK)<br /></div>
</div>
<div class="mbl notesBlogText clearfix">
<div>
ku tulis sebelum kulupa.<br />
hari
ini di awali dengan mengantar teman ku ke Stasiun, memasak di rumah
sahabatku. dan berlanjut ke pertemuan dengan seorang kenalan. Mas yoyok.<br />
tujuan
pertemuan itu sebenarnya adalah membahas mengenai penelitian seorang
Dosenku yang berkaitan dengan bidang NAPZA, dan kebetulan mas yoyok
punya Link ke BNK Sukoharjo(badan Narkotika), dan diskusipun
dilanjutkan, mengatur schedule pertemuan antara pihak BNK dengan pihak
Dosenku.lalu obrolan pun berlanjut ke kegiatan yang hari ini di lakukan
olehnya (mas yoyok), beliau mengatakan jika di daerahnya (Bekonang) saat
ini sedang berlangsung aksi penanaman pohon yang di lakukan oleh sebuah
Kelompok sanggar kesenian. setelah semua perbincangan beres, ia pun
menawariku untuk mengikuti atau sekedar melihat kegiatan itu, dan aku
pun bersedia.<br />
<br />
Bekonang, suatu daerah yang sebenarnya
namanya sudah sangat familiar di telingaku, dan juga pastinya beberapa
diantara kalian sudah sering mendengar namannya. Yup, hal pertama yang
telintas di pikiran ku adalah "CIU Bekonang", yaitu minuman keras
tradisional setempat (jika di Papua/Maluku ada Saguer atau Sagero).Mas
Yoyok pun sekilas menunjukkan daerah tempat Ciu terkenal itu di buat,
tepannya di daerah Sentul, sebelah selatan pasar Bekonang. Image "<strong>CIU Bekonang</strong>"
tadi sudah pasti telah menguasai judgement ku tentang daerah ini.
sebuah tempat yang identik dengan minuman keras, pasti juga identik
dengan premanisme, Agresifitas, dll.masih sibuk dengan judgement2 itu
tiba2 ditengah jalan kami bertemu dengan Rombongan bapak-bapak dan
Ibu-ibu yang mengendarai Sepeda ontel dan juga Becak yang membawa
kranjang-kranjang berisi bibit tanaman. Mas Yoyok pun memintaku
mengikuti mereka.kami berdua pun mengikuti mereka, hingga sampailah kami
kesebuah sekolah dasar.. (Ah lupa aku apa namannya).dan ternyata disana
para bapak-bapak dan ibu-ibu tadi menyerahkan beberapa bibit Pohon
Daluang. pohon ini merupakan bahan serbuk kayu yang nantinya akan diolah
menjadi Kertas Uang.setelah penyerahan itu, rombonganpun kembali
menaiki becak dan sepeda mereka, manun kali ini anak-anak/ siswa serta
guru-guru SD tersebutpun mengikuti mereka, sambil membawa bibit-bibit
tadi.dan kami pun kembali ke Sanggar tempat kegiatan tersebut di
pusatkan.<br />
<br />
Sanggar tersebut bernama <strong>Sanggar sekar Jagad. </strong>yang
berupa sebuah Rumah pribadi (milik bapak Joko) yang menjadi pusat
tempat kegiatan kesenian masyarakat setempat, tepatnya di Dukuh.Kotakan,
Kel.Bakalan, Kec Polokarto (pasar Bekonang Kearah selatan). Disanggar
tersebut, selain ada rumah milik bapak Joko, ada pula sebuah Pendopo
yang berada di halamannya, berisikan Gamelan lengkap dan beberapa
wayang. di tempat ini biasanya warga setempat menggunakannya untuk
berlatih karawitan, menari, bermusik (kontemporer) dan bahkan kegiatan
kemasyarakatan lainnya, dan Saat ini warga yang juga merupakan anggota
sanggar tersebut mengadakan aksi penanaman pohon.<br />
<br />
Sebenarnya, kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian acara yang di prakarsai oleh <strong>Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI)</strong>.
pada beberapa waktu sebelumnya DNPI telah membuat sebuah film keluarga
yang berjudul BUMIKU yang di bintangi oleh Adam Gifari Rhama (11) dan
Nada Zharfaina Zuhaira (12) serta para anggota Sanggar Sekar Jagad. Film
ini pada intinya menceritakan tentang perubahan iklim yang terjadi
akhir-akhir ini, kegegalan panen yang beberapa kali melanda daerah
Sukoharjo dan jogjakarta di tengarai merupakan akibat dari perubahan
iklim tersebut. Film ini sebelumnya telah di luncurkan secara perdana di
Grand Indonesia, kamis (10/11) sore dan pada Konfrensi Perubahan
tingkat Internasional yang di adakan di Durban, Afrika selatan. Malam
ini pun akan di gelar nonton bareng Film BUMIKU di sanggar sekarjagat<strong> </strong>karena
itulah mengapa sanggar sekar jagat di jadikan pusat kegiatan penanaman
pohon ini. setelah semua peserta berkumpul kembali di Sanggar, kami
semua (peserta, tamu dan para rekan wartawan) disuguhi hidangan nasi
kucing yang dibungkus daun pisang, teh Panas dan juga beberapa gorengan
sebagai lauk pauk, hemmm,sederhana namun sangat nikmat karena dinikmati
bersama-sama. dan pihak DNPI pun memberti beberapa penjelasan mengenai
perubahan iklim kepada para siswa Sekolah dasar yang saat itu tengah
berkumpul setelah menikmati santap siang tadi.<br />
<br />
Acara
intipun di lanjutkan, yaitu penanaman Pohon Daluang, atau yang biasa di
sebut dengan Jati Londo oleh warga setempat. bibit Daluang ini sendiri
didatangkan oleh pihak DNPI dari jawa barat. Saya bersama mas Yoyok
lebih dulu menuju ke tempat penanaman pohon, yaitu sebidang tanah yang
luasnya sekitar 5x8 meter (aku sedikit bermasalah tentang perkiraan
ukuran, semoga benarlah segitu). Kami berjalan kaki kesana bersama
dengan rombongan ibu-ibu, dan ternyata ibu-ibu tersebut akan memainkan
alat musik "Alu+Lesung" untuk mengiringi prosesi penanaman. sayup-sayup
dari arah sanggar terdengar rombongan mulai bergerak menuju lokasi
penanaman. mereka berjalan tanpa alas kaki diiringi dengan alunan musik
kentongan sambil menyanyikan lagu2 karya mereka sendiri, tentang betapa
indah dan damainya hidup di Desa. romobongan yang terdiri dari anggota
sekar jagat, warga setempat, pihak DNPI dan juga para<br />
siswa pun
satu persatu mulai memasuki area penanaman, membuka polibag dan menanam
bibit demi bibit tersebut. yang membuat unik prosesi ini adalah, semua
orang bersuka cita menanam Pohon sambil terus bernyanyi bersama, di
iringi alunan Alu+Lesung dan kentongan. mereka bernyanyi dan menari
hingga semua bibit tertanam dan mereka pun kembali ke Sanggar.<br />
<br />
saatnya
beristirahat dan bersiap dengan kegiatan nanti malam, yaitu performance
Art dan pemutaran Film Bumiku. Sayang aku tak dapat
menyaksikannya.Bekonang dan sekitarnya, kini judgement ku tentannya
mulai terkikis. daerah ini bukan hanya memiliki potensi sebagai
penghasil "CIU" terbaik, tapi juga menyimpan semangat-semangat Luar
biasa warganya untuk saling bergotong royong melestarikan keakraban dan
kekeluargaan membangun daerahnya.semoga aku bisa terus bergerak dan juga
sehat, sehingga masih terus dapat bercengkrama bersama mereka dan
berada dalam keakraban lainnya.<br />
<br />
#nb: sayang, aku tak bawa
kamera yg mumpuni untuk memotret tiap momen yang ada, namun Camera VGA
hp ku semoga tetap bisa menggambarkan bagaimana kegiatan ini
berlangsung. dan satu lagi, aku <strong>salah kostum</strong>, karena aku memakai rok dan berpenampilan terlalu "syahdu" untuk kegiatan ini ..yaah, namanya juga dadakan..hohoho<br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/387330_2413456094062_1181096855_32206416_362924766_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">becak dan sepeda yang membawa rombongan</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/375437_2413458294117_1181096855_32206417_1926354883_n.jpg" /><span class="caption">penyerahan bibit kepada siswa SD</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/385785_2413460734178_1181096855_32206418_317847701_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">penyerahan bibit kepada siswa SD</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/308995_2413462214215_1181096855_32206419_863800741_n.jpg" /><span class="caption">Bibit pohon Daluang (Jati Londo)</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a1.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/316538_2413463934258_1181096855_32206420_371781149_n.jpg" /><span class="caption">Bibit pohon Daluang (Jati Londo)</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a7.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/379075_2413465094287_1181096855_32206421_355929950_n.jpg" /><span class="caption">Pendopo Sanggar Sekar Jagad</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/381674_2413466654326_1181096855_32206422_1393655329_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">ibu-ibu dan para Eyank Putri menabuh Alu dan lesungnya</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/382763_2413483494747_1181096855_32206425_1008944656_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">Rombongan Siswa bertelanjang kaki menuju tempat penanaman Pohon</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a6.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/384451_2413485414795_1181096855_32206426_2108158708_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">ibu-ibu dan para Eyank Putri menabuh Alu dan lesungnya mengiringi kedatangan rombongan</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a4.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/390951_2413486854831_1181096855_32206427_2140949815_n.jpg" /><span class="caption">lesung dan Alu terus bertalu mengiringi penanaman pohon</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/379777_2413489894907_1181096855_32206428_1371030193_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">menanam harta masa depan</span></span><br />
<span class=""><img alt="" class="photo_img img" src="http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/389906_2413491254941_1181096855_32206430_1537139440_n.jpg" /><span class="caption"> </span></span><br />
<span class=""><span class="caption">semua bernyanyi dan menari bersama</span></span></div>
</div>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-28301897255586853062011-09-25T18:06:00.000-07:002011-09-25T18:06:59.525-07:00Konsep Percaya Diri Wanita Masa Kini (Kosmetika )<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Wanita selalu dilambangkan dengan kecantikan, suatu predikat yang membuat wanita merasa dirinya diakui sebagai wanita seutuhnya. Karena hal itu mereka akan melakukan apa pun untuk mencapai predikat tersebut. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Kecantikan memiliki banyak pengertian dari berbagai sudut pandang. Sehingga kecantikan tidak hanya dapat dinilai atau dilihat dari satu sisi saja namun harus dari berbagai sisi. Namun sebagian orang, khususnya wanita mengartikan kecantikan secara lahiriyah. Karena penilaian awal pada seseorang di mulai dari penampilan fisik luar.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Seperti yang sudah dikemukakan diatas bahwa wanita akan merasa dihargai dan diakuai jika dia dinilai cantik. Perasaan ingin dihargai dan diakui ini merupakan parasaan yang wajar bagi seorang individu. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Murray</st1:place></st1:city> (lih. Crider,dkk., 1983) mengemukakan salah satu kebutuhan manusia adalah <i>Exhibition Need </i> dimana seseorang ingin menampilkan dirinya secara menonjol sehingga di lihat keberadaanya dan diakui (Pengantar Psikologi Umum.,Pror.Dr.Bimowalgito., hal:231).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Di akui atau tidaknya seorang wanita dalam segi kecantikan sangat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Bagaimana dia bersikap terhadap lingkungannya ditentukan juga dari bagai mana lingkungan menyikapinya. Lagi-lagi penampilan fisik dan kecantikan menjadi hal utama yang mempengaruhi persepsi lingkungan terhadap seorang wanita.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Anggapan bahwa mereka cantik atau tidak adalah salah satu factor yang mempengaruhi tingkat percaya diri wanita. Hasil penelitian “The Real Truth About Asian Beauty” menunjukan bahwa hanya 3 persen wanita Asia yang berani menyatakan dirinya cantik dan hanya 1 persen wanita Indonesia yang menyatakan dirinya cantik (SriwijayaPost, Minggu 17 Juli 2005, Hal: 16). Hasil penelitian tersebut menggali beberapa aspek kehidupan tentang wanita dan kaitannya dengan kecantikan. Termasuk diantaranya definisi tentang kecantikan yang dimiliki, beserta dampaknya terhadap kepercayaan diri, dan pengaruh media <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">massa</st1:city></st1:place> dan iklan dalam membentuk persepsi kecantikan di masyarakat. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
“ Dari segi psikologis, apa yang di ungkapkan oleh para wanita didalam penelitian ini secara tidak langsung mengartikan bahwa wanita ingin merasa cantik dengan segala keunikannya yang mereka miliki. Namun dikarenakan adanya <i>stereotyping</i> yang sudah mengakar didalam masyarakat tentang bagaimana seharusnya kecantikan wanita itu dilihat, in menjadi sebuah tantangan.” Kata Dra. Ratih Anjani Ibrahim S.Psi, MM (Sriwijaya Post,Minggu 17 Juli 2005, hal: 16).</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Dari pemaparan diatas jelas sudah bagaimana kecantikan atau penampilan fisik itu mempengaruhi rasa percayadiri. <span lang="IN">Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya</span> (www.e-psikologi.com)<span lang="IN">.</span><span lang="IN" style="font-size: 10pt; line-height: 150%;"> </span> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Untuk menimbulkan rasa percaya diri tersebut, salah satu caranya yaitu usaha dalam mempercantik diri. Berbagai hal pun dilakukan. Menggunakan kosmetik adalah salah satu cara untuk mempercantik diri mereka. Pada dasarnya kosmetik di gunakan untuk mempercantik diri. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
Mempercantik diri berarti membuat diri menjadi cantik, dari yang tidak cantik menjadi cantik. Kosmetik selain digunakan untuk merawat kecantikan yang sudah ada, juga di gunakan untuk menutupi kekurangan yang ada pada penampilan fisik seorang wanita yang membuat mereka tidak percaya diri(Digital Libarary Of ITB: www.digilib.itb.ac.id). Lagi-lagi kecantikan menjadi menjadi tolak ukur suatu rasa percaya diri.</div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">
Namun ternyata tidak semua wanita berpandapat seperti itu. Yayasan Jurnal Perempuan pernah melakukan penelitian pada 100 remaja putri di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> mengenai "Remaja Putri Melek Media". Penelitian menunjukkan hampir sebagian besar responden menyatakan tidak setuju dengan konsep cantik seperti yang digambarkan oleh media, yaitu kurus, tinggi, langsing, dan berambut lurus. Tentu hal ini agak melegakan karena ternyata cewek-cewek itu cukup cerdik, memiliki prinsip sehingga tidak begitu saja terbawa arus konsep "cantik" seperti yang digambarkan media. Namun, ketika pertanyaan lebih lanjut mengenai mengapa menggunakan produk kosmetik tertentu (83 responden), hanya 7 orang yang menekankan pada fungsi produk kosmetik (membersihkan kotoran debu dan menghindari iritasi kulit). Selebihnya menggunakan kosmetik untuk alasan kecantikan (memutihkan dan menghaluskan kulit, biar cantik, segar, dan wangi) (blogspot.com). </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">
Penelitian di atas menunjukan bahwa usaha mempercantik diri secara fisik tetap dilakukan oleh para wanita untuk menunjang rasa percaya dirinya,meskipun mereka tidak menganggap kecantikan semata-mata secara fisik. </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">
Mahasiswi pun tidak mau ketinggalan dalam usahanya mempercantik diri mereka. Banyak cara dalam usahanya untuk menunjang penampilannya dan rasa percaya dirinya. Dalam penelitian Yuli Noor Hidayati (2003)tentang imitasi dalam membeli produk kosmetik sebagai variabel bebas dan rasa percaya diri sebagai variabel terikat yang mana populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi psikologi angkatan 2000 dengan sampelnya diambil menggunakan purposive sampling yang jumlah sampelnya 68 orang. Data diperoleh dari penyebaran angket imitasi dalam membeli produk kosmetik dan angket rasa percaya diri. Adapun analisa datanya menggunakan korelasi product moment. </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt;">
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan negative yang sangat signifikan antara kecenderungan imitasi dalam membeli produk kosmetik dengan rasa percaya diri dengan ( r = -0, 448 ). Sementara sumbangan imitasi terhadap rasa percaya diri sebesar 20,1 % dan sisanya 79,9 % dari faktor lain.(<span class="CharChar1"> </span><span class="note">Undergraduate Theses from JIPTUMM;</span> Digital Libarary of ITB : www.digilib.itb.ac.id) </div>
<div style="line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify;">
Dari penelitian diatas terlihat bahwa banyak usaha yang dilakukan mahasiswi untuk mempercantik diri guna menunjang rasa percayadirinya.</div>
Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-5850742309667295852009-07-17T02:48:00.000-07:002009-07-17T03:25:20.741-07:00Kebudayaan Patung Mbis Suku Asmat Kabupaten Asmat Propinsi Papua,<p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Perkembangan budaya global semakin meluas, siapa yang kuat, dialah yang akan mempengaruhi dan berkuasa atas yang lain. Banyak budaya local yang semakin tergeser dan berganti dengan budaya global tersebut. Hal ini pun terjadi diindonesia, dengan berbagaimacam budaya yang ada yang berasal dari berbagai macam suku pun tidak dapat menghindari hal tersebut.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Salah satu bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang memiliki kekayaan kebudayaan yang beragam tersebut adalah daerah Papua. Papua yang merupakan sepuah pulau terbesar di Indonesia terdiri dari dua Pripinsi, yaitu Irian Jaya Barat dan Papua itu sendiri. Dengan topologi daerah ynag beragam, mulai dari pegunungan, pesisir, dataran rendah, rawa-rawa bahkan sabana sudah tentu masyarakatnya memiliki pola hidup dan karakteristik serta kebudayaan yang berbeda-beda pula.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Pulau Papua memiliki puluhan, bahkan ratusan Suku-suku asli yang sejak lama menempati belantara Papua. Dani, Ayumu, Muyu, Marin, Enggros, Sentani Barat, Sentani tengah, Asmat dll, merupakan beberapa contoh suku yang ada diTanah Papua. Mereka memiliki bahasa sukunya masing-masing oleh karena itu dahulu kala sulit untuk mereka saling berkomunikasi. Namun seiring berkembangnya Zaman, terutama setelah Papua bergabung dalam Negara Kesatua Republik Indonesia, bahasa Indonesialah yang mempersatukan dan memudahkan komunikasi antar mereka. Inilah salah satu bukti perkembangan zaman yang mempengaruhi budaya local.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Salah satu contoh lainnya yang banyak ditakutkan oleh para orang teradahulu serta para pemerhati budaya adalah, apabila masuknya budaya atau pengaruh baruh malah akan mengikis atau bahkan merubah budaya yang ada. <o:p></o:p></span></strong></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Salah satu kebudayaan unik yang sangat terkenal dan cukup mendapat perhatian di Tanah Papua adalah keberadaan kebudayaan Patung Asmat atau PAtung Mbis. Salah satu kebudayaan suku Asmat, kebudayaan ini lambat laun kehilangan nilai sakralnya serta terancam kehilangan penerus. Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh perkembangan kebudayaan global. Perkembagan inilah yang akhirnya merubah paradikma serta persepsi masyarakat setempat mengenai nilai Budaya yang mereka miliki tersebut.<o:p></o:p></span></strong></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 4.5pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-weight: normal;">Dalam makalah ini nantinya akan dibahas lebih lanjut mengenai kebudayaan suku Asmat ini dan bagaimana proses pengikisan dan pergeseran nilai budaya ini terjadi, baik sisi buruknya maupun sisi positifnya.<o:p></o:p></span></strong></p> <strong><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><br /> </span></strong> <p class="MsoNormal"><strong><span style="font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></span></strong></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Suku Asmat<o:p></o:p></span></b></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Asmat! Yang muncul di benak kita adalah suku primitif dan terbelakang serta sudah tidak asing lagi di telinga kita, terutama di kalangan pelajar dari SD sampai Perguruan Tinggi. Dalam ilmu pengetahuan sosial suku tersebut sering dikenal sebagai suku yang berada di sebelah timur Indonesia, yaitu tanah Papua. Namun, gambaran seperti itu lenyap, bila melihat orang Asmat membangun kebudayaan melalui seni dan adat istiadat mereka.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Orang Asmat lebih maju dibanding suku-suku lain di tanah Papua. Mereka sering menjadi duta bagi Indonesia di mancanegara yang menunjukan kebolehannya.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Papua adalah propinsi paling timur Indonesia yang menyimpan kekayaan alam dan budaya. Dengan luas sekitar empat ratus dua puluh ribu kilometer persegi, Papua menjadi pulau terbesar kedua di dunia setelah Greenland. Selain luas, Papua juga berlembah, sebagian rawa- rawa dan hutan lebat.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Transportasi sampai detik ini masih menjadi masalah untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain, sehingga sungai memegang peranan penting sebagai salah satu sarana angkutan. Seperti Sungai Membramo atau Digul yang merupakan salah satu sungai terbesar.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Bagi sebagian suku, sungai adalah kehidupan. Sungai yang membawa mereka dari satu ke tempat lain. Dari sungai mereka juga menggantungkan hidup, seperti mencari ikan dan keperluan lain. Ada beratus – ratus suku yang tersebar di wilayah pegunungan lembah dan pantai.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Asmat juga identik dengan pahatan patung Mbisnya. Tradisi yang sudah ada turun-temurun, yang memiliki nilai sacral dalam kehidupan masyarakat suku asmat itu sendiri. Patung yang berbentuk wujud manusia ini melambangkan sosok nenek moyang mereka, sehingga patung-patung ini dianggap sacral oleh </span><strong><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></strong></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Legenda Fumeripits</span></strong><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Patung dan memahat adalah bagian penting dalam kehidupan orang Asmat. Legenda suci orang Asmat menyebutkan, orang Asmat berasal dari kayu yang dipahat menyerupai wujud manusia dan akhirnya hidup menjadi orang Asmat.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dikisahkan, leluhur orang Asmat yang bernama Fumeripits dihidupkan kembali oleh seekor burung bertuah setelah ia terdampar di muara sungai di kawasan Asmat. Ia terlunta-lunta dan mengembara seorang diri, sampai saat ia membangun rumah bujang (jew) dengan bentuk memanjang.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Untuk mengisi kesendiriannya, sepanjang waktu Fumeripits memahat patung, hingga puluhan patung manusia dibuatnya. Suatu ketika, ia membuat tifa, alat perkusi tradisional Asmat. Ketika ia bernyanyi dan menabuh tifa, puluhan patung pahatan Fumeripits berubah wujud menjadi manusia, cikal bakal orang Asmat.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Fumeripits melanjutkan pengembaraannya di pesisir selatan Papua dan masuk ke hulu sungai besar di kawasan itu. Di setiap persinggahannya, Fumeripits kembali membangun jew dan memahat patung manusia. Setiap ia bernyanyi dengan menabuh tifa, patung itu kembali menjadi manusia yang menurunkan suku Asmat yang sekarang kita kenal tersebar di pesisir selatan Papua.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Keturunan Fumeripits inilah yang kemudian menjadi wow-ipits atau wow iwir, para pemahat Asmat. Anak turunan Fumeripits menjadi cikal bakal pengukir Asmat, yang secara turun-temurun mengulangi kembali apa yang dikisahkan dalam legenda suci Fumeripits.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Legenda itu menggambarkan bahwa patung dan memahat adalah suatu yang memiliki nilai sakral bagi orang Asmat. Arwah setiap orang Asmat yang baru meninggal diyakini sedang melakukan perjalanan jauh menuju surga, yang dalam bahasa Asmat disebut safar. Kehidupan di antara kehidupan dunia dan kehidupan surga itu adalah dunia roh yang disebut dampu ow capinmi.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dalam bukunya, Realitas di Balik Indahnya Ukiran, pemerhati budaya Asmat, Dewi Linggasari, menuliskan, "Roh yang tinggal di dampu om capinmi adalah penyebab penyakit, penderitaan, gempa bumi, dan peperangan. Orang yang masih hidup harus menebus roh-roh ini dengan membuat pesta dan ukiran (yang diberi nama sesuai dengan nama orang yang meninggal) agar roh itu dapat memasuki safar".</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Mengukir patung dan menamainya dengan nama orang yang telah meninggal sama halnya dengan membekali roh orang Yunani dengan dua keping uang emas untuk membayar pendayung perahu yang akan membawa roh itu ke surga. Demikian selama ratusan atau bahkan ribuan tahun anak cucu Fumeripits terus memahat patung untuk mengantarkan roh kerabatnya berpulang ke safar.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Dapat dipahami jika seorang pemahat memiliki status sosial istimewa di antara orang Asmat. "Status sosial orang Asmat tidak didasarkan garis keturunannya, tetapi atas kemampuan yang bersangkutan. Jika seseorang yang tidak bisa mematung banyak bicara, omongannya tidak akan didengar. Bagi kami, orang yang tidak bisa mematung tidak tahu apa-apa," kata mantan kurator Museum Kebudayaan dan Kemajuan Asmat, Jevensius Biakay.</p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b style=""><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><strong><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Guncangan modernisasi</span></strong><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Saat ini, seni pahat Asmat yang dinaungi mitologi Fumeripits itu pun tidak luput dari guncangan modernisasi. Mgr Emeritus Alphonse Sowada OSC adalah saksi betapa pada akhir tahun 1970-an orang Asmat merasa memahat adalah sesuatu yang ketinggalan zaman, kuno, dan tidak modern.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">"Dahulu orang Asmat berperang, dan sentuhan dengan budaya luar itu membuat peperangan berakhir. Di satu sisi, (perkembangan peradaban membuat mereka berhenti berperang) karena berhenti berperang, anak adat Asmat tidak lagi memandang perisai sebagai sesuatu yang penting. Masuknya budaya asing juga membuat anak Asmat melupakan (perkakas) adat karena mereka memakai piring. Saat itu, budaya Asmat nyaris ditinggalkan," kata Sowada.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><a href="http://iyopin.files.wordpress.com/2008/09/asmat7_070828_a1.j"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="Picture_x0020_1" spid="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" href="http://iyopin.files.wordpress.com/2008/09/asmat7_070828_a1." style="'width:270pt;" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user10\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.jpg" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/user10/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image002.jpg" shapes="Picture_x0020_1" border="0" height="176" width="360" /></span><!--[endif]--></span></a></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Untuk mempertahankan tradisi mematung, Sowada pun menggagas Pesta Budaya Asmat pada tahun 1981. "Agar mereka mengukir. Awalnya, kami sekadar meminta mereka membuat ukiran, lalu kami beli. Sampai akhirnya timbul gagasan pesta budaya," katanya lagi. Adalah jasa Sowada jika hari ini orang masih bisa melihat Adam Saimas dan pemahat muda seperti Primus Oambi mencurahkan segenap keahlian memahat mereka.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Di sisi lain, legenda orang Asmat sebagai orang yang suka mengayau membuat para kolektor benda seni mencari segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya mengayau.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Hilangnya anak jutawan Amerika Serikat, Michael Rockefeller, saat melakukan sejumlah penelitian di Asmat semakin membuat kebudayaan Asmat menjadi misteri yang menarik minat. Satu demi satu kurator seni dan antropolog dari berbagai penjuru dunia berdatangan.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Pergesekan dengan orang luar membuat patung Asmat berubah dari perangkat ritual menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi. Mematung tidak lagi berhenti sebagai sebuah ritual untuk mengantarkan arwah leluhur mencapai safar, tetapi juga menjadi sumber penghidupan orang Asmat.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sejak tahun 1700-an, suku Asmat di Papua telah dikenal dunia dengan keterampilan mengukirnya. Kesenian mengukir di asmat merupakan aktualisasi dari kepercayaan terhadap arwah nenek moyang yang disimbolkan dalam bentuk patung serta ukiran. Namun dalam perkembangannya, ukiran-ukiran, salah satunya patung khas Asmat digemari di luar negeri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Budaya mengukir di Asmat lahir dari upacara keagamaan. Di sebagian daerah, sebuah upacara menghendaki adanya pemotongan kepala manusia dan kanibalisme guna menenangkan arwah nenek moyang. Untuk menghormati arwah nenek moyang, mereka membuat patung-patung yang menyerupai arwah nenek moyang tersebut, khususnya yang datang dalam mimpi. Lambat laun, kepercayaan ini menjadi tradisi mengukir dan memahat patung kayu.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pada mulanya, patung-patung dibuat secara kasar dan setelah digunakan dalam upacara agama tertentu lalu ditinggalkan di dalam rawa. Ini sebagai wujud para arwah yang tinggal untuk menjaga hutan sagu dan pohon palem yang merupakan sumber makanan utama masyarakat Asmat.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Namun demikian, kejayaan ukiran Asmat yang asli dari buah tangan putra asli secara perlahan mulai pudar bersamaan dengan munculnya pemalsuan ukiran Asmat di sejumlah wilayah di Indonesia. Lihat saja di Bali, Yogyakarta, Jepara, dan di daerah-daerah lain, di mana ukiran-ukiran khas Asmat dengan mudah dapat ditemukan di daerah-daerah tersebut.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Di masa jayanya, para turis, baik asing maupun domestik, kolektor, seniman, dan pencinta ukiran harus mengunjungi Asmat untuk mendapatkan ukiran atau patung asli. Namun dimulai sejak tahun 2000-an, mereka tidak lagi datang ke Asmat. Selain biaya yang cukup tinggi, mereka bisa mendapatkan patung Asmat dengan datang ke Jawa dan Bali. Apalagi ukiran Asmat di daerah-daerah tersebut sangat mirip dengan aslinya yang dibuat pengrajin dari Asmat sendiri.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Tentunya dalam hal ini, masyarakat Asmat sudah mengalami kerugian, baik dari sisi bisnis maupun kekayaan intelektual. Apalagi para pengrajin di Asmat tidak tahu bagaimana proses mendapatkan hak atas kekayaan intelektual (HaKI) atas keterampilan itu. Jadinya karya mereka dengan mudah ditiru di berbagai tempat di Tanah Air. Padahal ukiran itu memiliki sejarah dan asal-usulnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Sejak era kolonial Belanda, patung Asmat yang tadinya dinilai sebagai benda primitif dan wujud kepercayaan terhadap arwah-arwah jahat, pada akhirnya menjadi terkenal dan disimpan di sejumlah museum di dunia. Nilai patung Asmat setingkat dengan barang-barang hasil seni Eropa dan hasil kebudayaan yang tinggi dari daerah Sungai Nil, Eupharathes, Gangga, dan Indus.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Saat ini, penduduk Asmat masih membuat ukiran secara kecil-kecilan untuk dijual atau digunakan untuk upacara ritual. Namun demikian kualitas ukiran tetap tinggi sesuai standar kualitas dan nilai seni internasional.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sayangnya, sejumlah pemahat Asmat dari generasi berikutnya semakin mengedepankan motif ekonomi. Mematung sekadar untuk mencari uang sehingga patung yang dihasilkan pun bagai masakan tanpa cita rasa.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><a href="http://iyopin.files.wordpress.com/2008/09/asmat_rumah2_070828_a1.j"><span style="text-decoration: none;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="Picture_x0020_4" spid="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" href="http://iyopin.files.wordpress.com/2008/09/asmat_rumah2_070828_a1." style="'width:240.75pt;height:111pt;visibility:visible'" button="t"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user10\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image003.jpg" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style=""><br /></span><!--[endif]--></span></a></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Akan tetapi, sisi positif pergesekan dengan dunia luar adalah makin berkembangnya seni patung Asmat sehingga melahirkan kreasi baru yang semakin rumit. Para wisatawan dan kurator juga merangsang para pemahat untuk membuat pahatan yang lebih mudah dibawa bepergian dan dibuat dari bahan kayu yang lebih keras.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Bahan kayu yang lebih keras juga memungkinkan pemahat membuat pahatan yang lebih lembut sehingga sebuah karya menjadi detail. Para pemahat generasi Primus Oambi pun mulai berkenalan dengan kertas ampelas atau kikir meski lem kayu tetap diharamkan dalam seni patung Asmat.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Sejumlah 202 karya patung Asmat yang mewarnai lomba dalam Pesta Budaya Asmat 2006 membuktikan bahwa anak cucu Fumeripits masih mampu menuangkan "kehidupan" pada sebuah kayu yang telah mati.</p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Akan tetapi, anak cucu Fumeripits masih harus mengalami guncangan budaya berikutnya. Hingga kini, sebagian besar anak adat Asmat masih hidup dengan berburu dan meramu di hutan yang jauh dari pelayanan publik, lapangan kerja formal, listrik, air bersih, dan tempat tinggal yang layak. Dengan daur kehidupan seperti itu, budaya memahat, menyanyikan syair suci legenda Fumeripits, menabuh tifa semalaman, tetap bertahan, dan semua tradisi itulah yang menjiwai para pemahat Asmat menghasilkan adikarya mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;">Seiring dengan deru pembangunan di Asmat, tercerabut dari kehidupan berburu dan meramu tinggal menunggu waktu. Memang tidak bijak jika kita menjadikan orang Asmat tetap sebagai cagar budaya hidup, membiarkan mereka dalam peradaban berburu dan meramu sehingga kita tetap bisa menikmati karya pahatan Asmat yang indah. Semoga para wow-ipits Asmat terus berperahu dan tidak tenggelam di tengah derasnya arus modernisasi itu.<br /><strong><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p><br /> </o:p></span></strong></p> <br /> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><strong><span style="font-size: 18pt; line-height: 150%; font-family: Calibri;"><span style=""></span></span></strong><span style="font-size:180%;">See The All</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Perkembangan zaman yang ada telah memudahkan pertukaran nilai dan pendangan terjadi diseluruh antero dunia, termasuk Indonesia pada umumnya dan Suku Asmat pada khususnya. Pertukukaran nilai inilah yang mengubah fungsi dan nilai dari kesenian pahatan yang dimiliki suku Asmat, dari benda ritual menjadi benda seni bernilai ekonomis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pergantian nilai ini dikarenakan adanya nilai baru yang masuk dari budaya luar, dalam hal ini adalah masuknya agama Kristen kedalam kehidupan suku Asmat. Kepercayaan akan roh-roh yang ada tergantikan kepada kepercayaan terhadap Tuhan, dan<span style=""> </span>sudah barang tentu banyak nilai yang berubah dari hal tesebut. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Cara pandang mereka tentang kehidupan social pun berubah. Pada masa awal sebelum masuknya nilai budaya baru, kehidupan social mereka masihlah sangat menjunjung tinggi nilai kesukuan. Sebelumnya perang suku dianggap sebagai sesuatu yang wajar sebagi pembuktian sistensi dan kehormatan serta martabat dari suatu suku dilingkungan suku Asmat. Patung Mbis dijadikan sebagai salah satu sarana ritual penghantar kehadiran “nenek moyang ” mereka yang dipercaya akn melindungi anak keturunannya (Fumeripits). Saat ini budaya berbeda telah masuk, dan lambat laun nilai-nilai baru tersebut menggeser nilai tersebut dan menggantikannya dengan nilai baru, tentang perdamaian yang diidentikan dengan tidak adanya peperangan dan hal ini pun menggeser fungsi patung pahatan, dari sarana ritual menjadi sebuah pajangan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Pendidikan yang kini lambat laun berkembang dan telah turut menjamah belantara Asmat turut mengambil bagian dalam perubahan paradikma tersebut. Hal ini merupakan pengaruh dari segi kogntif seseorang. Perubahan paradikma dan sudut pandang masyarakat, terutama pada generasi muda mulai berubah, hal-hal yang bersifat ritual kepercayaan terhadap roh nenek moyang kini tidak dapat dengan mudah diterima oleh mereka yang telah mengenyam pendidikan. Pola pikir mereka lebih cendrung logis, sehinga nilai-nilai local pun mulai ditinggalkan. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Oleh karena ini mengapa saat ini para generasi muda tidak banyak yang mengusai ketrampilan pembuatan patung Mbis ini. Perkembangan semakin terus melaju, nilai-niai budaya pun semakin berburu mencari tempat untuk mengukuhkan dirinya dan menggantikan nilai budaya lain yang lemah dalam artinya pengaruh globalnya. Oleh karena ini bagaimana mempertanhankan budaya itu adalah sampai kapan budaya tersebut masih memiliki kekuatan untuk bertahan ditengah lajunya pergesekan budaya tersebut.<o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";"><br /> </span> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Daftar Pustaka :<o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span class="titleartikel"><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">Row dan </span><em><span style="font-style: normal;">Eko Prihananto, Prasetyo </span></em><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";">. 2003.<i style=""> </i></span><span class="titleartikel"><i style="">Antara Penghidupan dan Ritual Suku Asmat</i> :</span><span class="titleartikel"><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></b></span></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span class="titleartikel"><span style=""> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman";"><a href="http://www2.kompas.com/ver1/Negeriku/0705/15/201303.htm">http://www2.kompas.com/ver1/Negeriku/0705/15/201303.htm</a></span><b><span style="font-size: 16pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman";">Srimulyaningsih ,Reni. 2004. </span><i style=""><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman";">Culture Sharing — Mengenal Suku Asmat</span></i><i style=""><span style="font-family: "Times New Roman";">.</span></i><span style="font-family: "Times New Roman";"> IYLP: <a href="http://kisipapua.blogspot.com/2007/12/patung-asmat-budaya-menghormati-leluhur.html">http://kisipapua.blogspot.com/2007/12/patung-asmat-budaya-menghormati-leluhur.html</a><o:p></o:p></span></p> <h3 style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><i style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></i><!--[endif]--><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;">Andrian</span><i style=""><span style="font-size: 11pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;"> </span></i><i style=""><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;">.</span></i><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;">2007. <i style="">PATUNG ASMAT Budaya Menghormati Leluhur yang Mendunia</i></span><i style=""><span style="font-family: "Times New Roman"; font-weight: normal;"><o:p></o:p></span></i></h3> <p class="ListParagraph" style="margin-left: 54pt;"><span style="font-family: "Times New Roman";"><a href="http://kisipapua.blogspot.com/2007/12/patung-asmat-budaya-menghormati-leluhur.html">http://kisipapua.blogspot.com/2007/12/patung-asmat-budaya-menghormati-leluhur.html</a><o:p></o:p></span></p>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-7515343184051521842008-12-04T02:24:00.000-08:002008-12-04T03:01:41.878-08:00My Lovelly Papua, My Pitty goverment<div style="text-align: justify;">Entah berapa lagi ironi yang akan terjadi ditanah kelahiran ku, papua. tanah yang selama ini selalu ku banggakan sebagai ksmpung halamanku, meskipun orang bilang aku bukan dari ras negroid seperti penduduk asli Papua, tidak seperti Vero, Melianus, Ian dan teman-teman ku lainnya. tanah kelahiran adalah tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. tidak ada salahnya kan kalau aku mengaku kalau aku adalah orang Papua? jadi, tidak salah juga kalau akupun merasa teriris-iris saat tahu tanah kelahiranku susah, sesak berantakan dengan kekotoran dunia politik dan ketidak teraturan yang ada.<br /><br />Sudah banyak isu-isu negative yang bertebaran tentang pemisahan diri Papua dari NKRI. pemerintah terus mengusahakan berbagai cara agar itu tidak terjadi. tapi sepertinya pemerintah kita ini kelimpungan, mereka dengan serta merta melimpahkan kebijakan-kebijakan tentang penanganan masalah di Papua ini tanpa ada Mekanisme yang tertata rapih.<br />kekacauan itu tampak jelas didepan mata.<br /><br />selama bertahun-tahun papua, yang dulunya bernama Irian jaya, menjadi wilayah yang benar-benar terujung dalam segala hal. walaupun semua orang akan menyadari keberadaanya saat menyanyikan lagu "dari sabang sampai merauke", biarpun mereka akan mengaiatnya saat mengenal puncak gunung tertinggi itu ada di jayawijaya, saat mereka mempelajari tentang perjuangan trikora... Tapi setelah itu, yang mereka lihat hanyalah sebuah pulau tertimur yang serba terbelakang. yang mereka tahu hanya bahwa. Papua itu adalah daerah penuh dengan hutan lebat, dengan jalan-jalan yang kecil, tanpa Mall, tanpa Traffic Light dan hanya dihuni oleh warga yang hanya menggunakan koteka dan Salli.<br />Ironis, ternyata mereka lebih sempit pikirannya untuk seorang dengan pikiran merdeka yang seharusnya tergerak untuk merubah pendapat mereka.<br /><br />hasilnya saat ini dimana setiap sudut sudah mengkoar-koarkan tentang demokrasi, dimana semua orang ingin merdeka, barulah pemerintah kelabakan mencari cara untuk mengikat pulau burung ini. Langkah awal mereka adalah <span style="font-style: italic;">Otonomi Khusus.</span> Tapi, sepertinya mereka salah strategi, otonimi khusus diberikan namun SDMnya ...........nol. selama ini pembinaan SDM baru sebatas pembinaan bagi yang mampu (matriel) bukan yang mau. sehingga saat Otonomi khusus itu di koarkan dan seharusnya putra-putra daerah yang menjalankannya, mereka ternyata belum siap. karena tidak di persiapkan sebelumnya.<br /><br />Lalu jika seperti itu, siapa yang salah?, ketika pemerintahaan daerah di papua seperti hilang kendali saat diberikan kekuasaan ini. mereka seperti seekor kuda yang kuat dan gagah perkasa yang selama ini hanya terikat dan terkurung, lalu di lepaskan begitu saja ke tempat yang luas. segagah apapun ia, dan sekuat apa dia akan tetap kebingungan dalam berjalan, ia hanya kan mereka-reka kearah mana ia harus mencari makan dan ke arah mana untuk mencari jalan keluar.<br /><br />PR untuk Pemerintah NKRI masih panjang, untuk mempertahankan kesejahteraan yang baru dibangun ini, agar sang kuda yang gagah perkasa ini, tetap menjadi kuda terkuat dan tercantik yang pernah ada, karena itu yang seharusnya.<br /><br />(Bersambung,,,,,,,,,)<br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6skOewTDl4hKU6u3gZlzOmbOxPiRW1aYMIXPqfHjtR3t4G2BeYVfluBdqCXtA_3wxjtNlpKWflrYb9U080FUBlg8i2NBXdCVKjmNm2ywb2QgEC_TrvpsaJlKazYRAikS_jm1dq-Kqjk/s1600-h/Honai.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 460px; height: 274px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo6skOewTDl4hKU6u3gZlzOmbOxPiRW1aYMIXPqfHjtR3t4G2BeYVfluBdqCXtA_3wxjtNlpKWflrYb9U080FUBlg8i2NBXdCVKjmNm2ywb2QgEC_TrvpsaJlKazYRAikS_jm1dq-Kqjk/s320/Honai.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5275888145993379778" border="0" /></a><br /><br /></div>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-20740133638888468162008-11-14T22:25:00.000-08:002008-11-14T22:52:22.468-08:00Rencana Mutu Pembelajaran . materi Kuliah Creative Teaching and Learning<meta equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cdevil87%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cdevil87%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cdevil87%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <w:browserlevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val="--"> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef/> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:0; mso-generic-font-family:roman; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:Calibri; mso-fareast-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} .MsoPapDefault {mso-style-type:export-only; margin-bottom:10.0pt; line-height:115%;} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:76824175; mso-list-template-ids:-973672072;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l1 {mso-list-id:215162612; mso-list-template-ids:1926158498;} @list l1:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-number-format:alpha-upper; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l2 {mso-list-id:367416086; mso-list-template-ids:-1899184888;} @list l2:level1 {mso-level-start-at:4; mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l3 {mso-list-id:1553807398; mso-list-template-ids:-1930010810;} @list l3:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l4 {mso-list-id:1699351726; mso-list-template-ids:590277234;} @list l4:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} @list l5 {mso-list-id:1830975307; mso-list-template-ids:-1819237582;} @list l5:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt; mso-bidi-font-family:"Times New Roman";} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><u><span style="font-size: 11pt;">SILABUS MATA KULIAH</span></u></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Program Studi </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Psikologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Kode Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : MKK 405502<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <i>Creative Teaching & Learning</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Jumlah SKS </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Mata Kuliah Pra Syarat</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Deskripsi Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Proses pembelajaran bukan merupakan suatu hal yang sederhana karena melibatkan berbagai hal yang saling terkait. Keberhasilan proses pembelajaran tidak hanya tergantung pada metode belajar mengajar atau materi saja, namun juga proses pendewasaan peserta didik. Tidak jarang, proses pembelajaran hanya menggunakan metode yang monoton yang membuat peserta didik tidak menjadi tergugah untuk belajar. Mata kuliah ini mencoba menawarkan solusinya karena mengenalkan pada prinsip-prinsip pengajaran; strategi pengajaran; desain pengajaran; interkasi pengajaran yang edukatif; pengelolaan kelas yang efektif; sumber belajar dalam pengajaran; pengenalan model pembelajaran yang menyenangkan: prinsip-prinsip Quantum Learning; faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar: gaya belajar; memori; kiat mencatat dan menulis; berpikir logis & kreatif; serta mengenalkan cara mengelola kelas yang kreatif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">Standar Kompetensi :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pembelajaran yang kreatif sehingga dapat tercipta image baru tentang proses belajar mengajar yaitu proses belajar mengajar merupakan peristiwa yang menyenangkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Indikator</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Pengalaman Pembelajaran</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Materi Ajar</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 36pt;" valign="top" width="48"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Waktu</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Alat/Bahan Sumber Belajar</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 63pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">Penilaian</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mengindentifikasi prinsip-prinsip pengajaran<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> 1. Menjelaskan subjek pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> 2. Menjelaskan prinsip-prinsip pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Mengkaji masalah subjek pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. Mengkaji dan mendiskusikan prinsip-prinsip pengajaran<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">1. Subjek Pengajaran: guru dan peserta didik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. Prinsip-prinsip pengajaran: aktivitas, motivasi, individualitas, lingkungan, konsentrasi, kebebasan, peragaan, kerjasama dan persaingan, apersepsi, korelasi, efisiensi dan efektivitas, globalitas, permainan dan hiburan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt; color: red;"> </span><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 36pt;" valign="top" width="48"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">100’<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">OHP, LCD, Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 63pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Kuis<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Memahami strategi pengajaran<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan pengertian tentang strategi pengajaran <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan pengelompokan strategi pengajaran. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan salah satu model strategi pengajaran : CBSA.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. mengkaji dan mendiskusikan pengertian tentang strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. mengkaji dan mendiskusikan pengelompokan strategi pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">3.mengkaji dan mendiskusikan salah satu model strategi pengajaran: CBSA <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">1. pengertian tentang strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. pengelompokan strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">3. strategi pengajaran model CBSA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 36pt;" valign="top" width="48"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">100’<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">OHP, LCD, Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 63pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Kuis<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Memahami desain pengajaran<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan pengertian tentang desain <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan pengertian tentang pengajaran <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan tentang desain pengajaran <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan tentang beberapa pola pengajaran <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan tentang komponen dalam desain pengajaran<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. mengkaji dan mendiskusikan tentang pengertian desain<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. mengkaji dan mendiskusikan pengertian tentang pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">3. mengkaji dan mendiskusikan tentang desain pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">4. mengkaji dan mendiskusikan tentang beberapa pola pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">5. menjelaskan tentang komponen pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">1. pengertian desain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. pengertian pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">3. pengertian tentang desain pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">4. pola-pola pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">5. komponen desain pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 36pt;" valign="top" width="48"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">100’<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">OHP, LCD, Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 63pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Kuis <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Memahami interaksi pengajaran yang edukatif<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan unsur-unsur dalam pengajaran: normative dan teknis <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan gambaran interaksi yang edukatif <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan faktor-faktor di dalam interaksi. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. mengkaji dan mendiskusikan tentang unsur-unsur dalam pengajaran: normative dan teknis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. mengkaji dan menjelaskan tentang interaksi yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">3. mengkaji dan menjelaskan tentang foktor-faktor dalam interaksi. <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">1. unsur normative dan teknis dalam interaksi pengajaran yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. penjabaran tentang interaksi yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">3. faktor-faktor yang terdapat dalam interaksi <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 36pt;" valign="top" width="48"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">100’<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 99pt;" valign="top" width="132"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">OHP, LCD, Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 63pt;" valign="top" width="84"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 4cm;" valign="top" width="151"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Memahami pengelolaan kelas yang efektif<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 135pt;" valign="top" width="180"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan tentang latar belakang pemikiran pengelolaan kelas yang efektif. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan perbedaan ataupun persamaan antara pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan masalah pengelolaan kelas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan usaha-usaha preventif dalam pengelolaan kelas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan tentang adminsitrasi teknis. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas. <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">menjelaskan hambatan yang mungkin muncul di dalam mengelola kelas. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 144pt;" valign="top" width="192"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. mengkaji dan mendiskusikan landasan berpikir tentang pengelolaan kelas yang efektif.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. mengkaji dan mendiskusikan tentang perbedaan dan persamaan antara mengelola kelas dengan mengelola pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">3. mengkaji dan mendiskusikan tentang masalah-masalah yang timbul seputar pengelolaan kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">4. mengkaji dan mendiskusikan usaha-usaha preventif dalam mengelola kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">5. mengkaji dan mendiskusikan tentang administrasi teknis.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">6. mengkaji dan mendiskusikan beberapa pendekatan dalam pengelolaan kelas.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">7. mengkaji dan mendiskusikan hambatan yang mungkin timbul di dalam mengelola kelas. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">8.merancang model kelas yang efektif. <o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 126pt;" valign="top" width="168"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">1. landasan berpikir tentang pengelolaan kelas yang efektif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">2. perbedaan dan persamaan antara pengelolaan kelas dan pengelolaan pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">3. masalah-masalah pengelolaan kelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">4. usaha preventif dalam pengelolaan kelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">5. administrasi teknis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">6. pendekatan-pendekatan dalam pengelolaan kelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;">7. hambatan dalam pengelolaan ke<o:p></o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></p> </td> <td style="padding: 0cm;"> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br /> </span> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 10pt; line-height: 115%;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">RENCANA MUTU PEMBELAJARAN</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Dosen </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Wiwien Dinar Pratisti, Dra. MSi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Prgram Studi </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Psikologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kode Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Mata Kuliah </span></b><span style="font-size: 11pt;">: <i>Creative Teaching & Learning</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Jumlah SKS </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kelas/Semester</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Pertemuan </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <span style="color: red;">Pertama</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Alokasi Waktu</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : 100 menit<o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 630pt; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="840"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">I. Standar Kompetensi :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pembelajaran yang kreatif sehingga dapat tercipta <i>image </i>baru tentang proses belajar mengajar yaitu proses belajar mengajar merupakan peristiwa yang menyenangkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">II. <b>Kompetensi Dasar</b> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Mengindentifikasi prinsip-prinsip pengajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">III. Indikator :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> 1. Menjelaskan subjek pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> 2. Menjelaskan prinsip-prinsip pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">IV. Materi Ajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 9pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. Subjek Pengajaran: guru dan peserta didik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">2. Prinsip-prinsip pengajaran: aktivitas, motivasi, individualitas, lingkungan, konsentrasi, kebebasan, peragaan, kerjasama dan persaingan, apersepsi, korelasi, efisiensi dan efektivitas, globalitas, permainan dan hiburan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">V. <b>Metode/Strategi Pembelajaran :</b> Diskusi Kelompok dan ceramah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style="height: 133.4pt;"> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt; height: 133.4pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 12.6pt;"><b><span style="font-size: 11pt;">VI. Tahap Pembelajaran</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A. Kegiatan Awal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dosen membuka pelajaran dan menjelaskan tentang subjek pengajaran serta prinsip-prinsip pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kegiatan Inti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen membagi mahasiswa menjadi tiga kelompok, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan materi yang telah ditentukan dosen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Masing-masing kelompok presentasi dalam diskusi kelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">C. Kegiatan Akhir :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> Dosen membuat beberapa pertanyaan untuk kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VII. Alat/Bahan/Sumber Balajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;">A. Alat/Media : OHP, LCD, Laptop<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> B. Bahan/Sumber Belajar : Rohani, A. 2004. <i>Pengelolaan Pengajaran</i>. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VIII. Penilaian :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A. Teknik dan instrument penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi (Akt)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. Hasil Kuis (Kuis) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 3.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kriteria Penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <u>Akt + Kuis </u><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> 2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <b><span style="font-size: 11pt; font-family: "Times New Roman","serif";">
<br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">RENCANA MUTU PEMBELAJARAN</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Dosen </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Wiwien Dinar Pratisti, Dra. MSi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Prgram Studi </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Psikologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kode Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Mata Kuliah </span></b><span style="font-size: 11pt;">: <i>Creative Teaching & Learning</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Jumlah SKS </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kelas/Semester</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Pertemuan </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <span style="color: red;">Kedua</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Alokasi Waktu</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : 100 menit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 630pt; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="840"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">I. Standar Kompetensi :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pembelajaran yang kreatif sehingga dapat tercipta <i>image </i>baru tentang proses belajar mengajar yaitu proses belajar mengajar merupakan peristiwa yang menyenangkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">II. Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Memahami strategi pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">III. Indikator :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 3.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">1.Menjelaskan pengertian tentang strategi pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">2. Menjelaskan pengelompokan strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">3. Menjelaskan salah satu model strategi pengajaran : CBSA.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">IV. Materi Ajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">1. pengertian tentang strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">2. pengelompokan strategi pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">3. strategi pengajaran model CBSA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">V. <b>Metode/Strategi Pembelajaran :</b> Diskusi Kelompok dan ceramah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VI. Tahap Pembelajaran</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A. Kegiatan Awal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dosen membuka pelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kegiatan Inti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen menjelaskan tentang strategi pengajaran, pengelompokan strategi pengajaran; dan stratei pengajaran model CBSA <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen membuka kesempatan untuk Tanya jawab<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">D. Kegiatan Akhir :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> Dosen membuat beberapa pertanyaan kuis <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VII. Alat/Bahan/Sumber Balajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;">A. Alat/Media : OHP, LCD, Laptop<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> B. Bahan/Sumber Belajar : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Rohani, A. 2004. <i>Pengelolaan Pengajaran</i>. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 630pt;" valign="top" width="840"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VIII. Penilaian :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">VI. Teknik dan instrument penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1.Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi (Akt)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2.Hasil Kuis (Kuis) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kriteria Penilaian : Hasil kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">RENCANA MUTU PEMBELAJARAN</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Dosen </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Wiwien Dinar Pratisti, Dra. MSi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Prgram Studi </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Psikologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kode Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Mata Kuliah </span></b><span style="font-size: 11pt;">: <i>Creative Teaching & Learning</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Jumlah SKS </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kelas/Semester</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Pertemuan </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <span style="color: red;">Ketiga</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Alokasi Waktu</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : 100 menit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 621pt; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="828"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">I. Standar Kompetensi :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pembelajaran yang kreatif sehingga dapat tercipta <i>image </i>baru tentang proses belajar mengajar yaitu proses belajar mengajar merupakan peristiwa yang menyenangkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">II. Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Memahami desain pengajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">III. Indikator :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. Menjelaskan pengertian tentang desain<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">2. Menjelaskan pengertian tentang pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">3. Menjelaskan tentang desain pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">4. Menjelaskan tentang beberapa pola pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">5. Menjelaskan tentang komponen dalam desain pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">IV.Materi Ajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. pengertian desain. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 21.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">2. pengertian pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">3. pengertian tentang desain pengajaran.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">4. pola-pola pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">5. komponen dalam desain pengajaran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">V. Metode/Strategi Pembelajaran :</span></b><span style="font-size: 11pt;"> Diskusi dan ceramah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 12.6pt;"><b><span style="font-size: 11pt;">VI. Tahap Pembelajaran</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A. Kegiatan Awal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dosen membuka pelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kegiatan Inti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen menjelaskan tentang pengertian desain, pengajaran, desain pengajaran, pola-pola pengajaran serta komponen dalam desain pengajaran, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen membuka kesempatan untuk Tanya jawab<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 12.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">C. Kegiatan Akhir :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> Dosen membuat beberapa pertanyaan untuk kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- <b>Alat/Bahan/Sumber Balajar :</b><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;">A. Alat/Media : OHP, LCD, Laptop<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> B. Bahan/Sumber Belajar : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Rohani, A. 2004. <i>Pengelolaan Pengajaran</i>. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VIII. Penilaian :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 14.4pt;"><span style="font-size: 11pt;">A. Teknik dan instrument penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">a. Hasil Kuis (Kuis) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kriteria Penilaian : Hasil kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b><span style="font-size: 11pt;">RENCANA MUTU PEMBELAJARAN</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Dosen </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Wiwien Dinar Pratisti, Dra. MSi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Prgram Studi </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Psikologi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kode Mata Kuliah</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Nama Mata Kuliah </span></b><span style="font-size: 11pt;">: <i>Creative Teaching & Learning</i><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Jumlah SKS </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : Dua<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Kelas/Semester</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Pertemuan </span></b><span style="font-size: 11pt;"> : <span style="color: red;">Keempat</span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 11pt;">Alokasi Waktu</span></b><span style="font-size: 11pt;"> : 100 menit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="width: 621pt; margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" width="828"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">I.Standar Kompetensi :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Mahasiswa dapat mengetahui, memahami, menguasai dan mampu mengimplementasikan teori, konsep dan prinsip pembelajaran yang kreatif sehingga dapat tercipta <i>image </i>baru tentang proses belajar mengajar yaitu proses belajar mengajar merupakan peristiwa yang menyenangkan <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">II.Kompetensi Dasar</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Memahami interaksi pengajaran yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">III. Indikator :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat :<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan unsur-unsur dalam pengajaran yang edukatif: normative dan teknis <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan gambaran interaksi yang edukatif <o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">Menjelaskan faktor-faktor di dalam interaksi. <o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> <table class="MsoNormalTable" style="margin-left: 5.4pt; border-collapse: collapse;" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"> <tbody><tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 11pt;">IV.Materi Ajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 9pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. unsur normative dan teknis dalam interaksi pengajaran yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 9pt;"><span style="font-size: 11pt;">2. penjabaran tentang interaksi yang edukatif<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style=""><span style="font-size: 11pt;">3. faktor-faktor yang terdapat dalam interaksi<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">V.Metode/Strategi Pembelajaran :</span></b><span style="font-size: 11pt;"> Diskusi Kelompok dan ceramah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 12.6pt;"><b><span style="font-size: 11pt;">VI. Tahap Pembelajaran</span></b><span style="font-size: 11pt;"> :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A. Kegiatan Awal :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dosen membuka pelajaran <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 30.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kegiatan Inti :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen membagi mahasiswa menjadi dua kelompok, <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan materi yang telah ditentukan dosen.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Mahasiswa membuat laporan hasil diskusi kelompok<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Masing-masing kelompok presentasi dalam diskusi kelas<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">- Dosen memberi komentar dan arahan hasil diskusi<o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="2" type="A"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Kegiatan Akhir :<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> Dosen membuat beberapa pertanyaan untuk kuis<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VII.Alat/Bahan/Sumber Balajar :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;"> </span></b><span style="font-size: 11pt;">A. Alat/Media : OHP, LCD, Laptop, kertas plano<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> B. Bahan/Sumber Belajar : <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Rohani, A. 2004. <i>Pengelolaan Pengajaran</i>. Jakarta : PT. Rineka Cipta<o:p></o:p></span></p> </td> </tr> <tr style=""> <td style="padding: 0cm 5.4pt; width: 621pt;" valign="top" width="828"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 11pt;">VIII. Penilaian :</span></b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">A.Teknik dan instrument penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. Keaktifan dan sumbangan materi dalam diskusi (Akt)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">b. Hasil Kuis (Kuis) <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;">B. Kriteria Penilaian :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <u>Akt + Kuis </u><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> 2<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 39.6pt;"><span style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></p> </td> </tr> </tbody></table> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-7669487032310483232008-09-02T02:42:00.000-07:002008-09-02T02:47:58.608-07:00Dapat gelar seperti ini....MALUNYA AKU...<p class="teaser-para">Hutan Indonesia mengalami krisis yang sangat parah. Buku rekor dunia edisi tahun 2008 <span style="font-family: arial;">memasukkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penghancuran hutan tercepat diantara negara-negara yang memiliki 90% dari sisa hutan di dunia. Dalam Setiap jamnya hutan Indonesia telah hancur dalam luasan 300 kali luas lapangan sepak bola.</span></p> <div class="body"> <div style="font-family: arial;" align="justify">Akibat besarnya laju kerusakan hutan tersebut, Indonesia telah kehilangan ¾ bagian dari luas kawasan hutan alamnya (sekitar 72%) dan dari jumlah tersebut 40%-nya telah hilang.<br /><br />Penyebab terjadinya kerusakan hutan yang “Maha Dahsyat” ini adalah : Kegiatan penebangan hutan skala besar oleh perusahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk industri kertas, Kebakaran hutan, praktek-praktek penebangan ilegal, serta perluasan perkebunan kelapa sawit.<br /><br />Pengundulan hutan telah menyumbang 1/5 dari jumlah keseluruhan emisi gas rumah kaca yang mendorong terjadinya perubahan iklim dunia, yang akan menyebabkan kekeringan berkepanjangan, banjir yang meluas serta tenggelamnya pulau-pulau akibat kenaikan permukaan air laut. <br /><br />Saat ini Indonesia menempati urutan ketiga tertinggi di Dunia dalam emisi gas karbonioksida setelah Amerika Serikat dan Cina, Akibat penggundulan hutan, pengeringan ekosistem gambut dan kebakaran hutan.<br /><br />Hutan gambut yang merupakan cadangan penyimpan karbon yang sangat besar. Sayangnya saat ini hutan gambut mengalamai ancaman yang sangat serius karena perluasan perkebunan kelapa sawit secara besar-besaran untuk memenuhi permintaan dunia yang besar akan minyak kelapa sawit. Minyak kelapa sawit digunakan sebagai salah satu bahan penting dalam industri makanan, kosmetika dan bahan bakar nabati. <br /><br />Greenpeace mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk segera menyelamatkan hutan-hutan yang tersisa di Indonesia dengan menuntut pemerintah untuk :<br /><br /><b>1. Segera menerapkan penghentian sementara (moratorium) atas seluruh kegiatan konversi hutan termasuk pembalakan dan pengeringan lahan gambut<br />2. Merehabilitasi lahan gambut yang rusak dengan menanam tumbuhan yang alami. <br />3. Menghentikan kebakaran hutan dan lahan gambut<br />4. Mencabut semua ijin konsesi HPH di Indonesia<br />5. Menghentikan konversi lahan hutan untuk keperluan perkebunan kelapa sawit dan industri kertas di Indonesia </b><br /><br />Sumber: http://www.greenpeace.org/seasia/id/forest-defenders-indonesia</div></div>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-9787692386404231482008-06-06T22:42:00.000-07:002008-06-06T22:44:20.467-07:00Konsep Percaya Diri Wanita Masa Kini (Kosmetika)<p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;">Wanita selalu dilambangkan dengan kecantikan, suatu predikat yang membuat wanita merasa dirinya diakui sebagai wanita seutuhnya. Karena hal itu mereka akan melakukan apa pun untuk mencapai predikat tersebut. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;">Kecantikan memiliki banyak pengertian dari berbagai sudut pandang. <span style=""> </span>Sehingga kecantikan tidak hanya dapat dinilai atau dilihat dari satu sisi saja namun harus dari berbagai sisi. Namun sebagian orang, khususnya wanita mengartikan kecantikan secara lahiriyah. Karena penilaian awal pada seseorang<span style=""> </span><span style=""> </span>di mulai dari penampilan fisik luar.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Seperti yang sudah dikemukakan diatas bahwa wanita akan merasa dihargai dan diakuai jika dia dinilai cantik. Perasaan ingin dihargai dan diakui ini merupakan parasaan yang wajar bagi seorang individu. <st1:city st="on"><st1:place st="on">Murray</st1:place></st1:City> (lih. Crider,dkk., 1983) mengemukakan salah satu kebutuhan manusia adalah <i style="">Exhibition Need </i><span style=""> </span>dimana seseorang ingin menampilkan dirinya secara menonjol sehingga di lihat keberadaanya dan diakui (Pengantar Psikologi Umum.,Pror.Dr.Bimowalgito., hal:231).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Di akui atau tidaknya seorang wanita dalam segi kecantikan sangat mempengaruhi rasa percaya diri seseorang. Bagaimana dia bersikap terhadap lingkungannya ditentukan juga dari bagai mana lingkungan menyikapinya. Lagi-lagi penampilan fisik dan kecantikan menjadi hal utama yang mempengaruhi persepsi lingkungan terhadap seorang wanita.</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Anggapan bahwa mereka cantik atau tidak adalah salah satu factor yang mempengaruhi tingkat percaya diri wanita. Hasil penelitian “The Real Truth About Asian Beauty”<span style=""> </span>menunjukan bahwa hanya 3 persen wanita Asia yang berani menyatakan dirinya cantik dan hanya 1 persen wanita Indonesia yang menyatakan dirinya cantik (SriwijayaPost, Minggu 17 Juli 2005, Hal: 16). Hasil penelitian tersebut menggali beberapa aspek kehidupan tentang wanita dan kaitannya dengan kecantikan. Termasuk diantaranya definisi tentang kecantikan yang dimiliki, beserta dampaknya terhadap kepercayaan diri, dan pengaruh media <st1:place st="on"><st1:city st="on">massa</st1:City></st1:place> dan iklan dalam membentuk persepsi kecantikan di masyarakat. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>“ Dari segi psikologis, apa yang di ungkapkan oleh para wanita didalam penelitian ini secara tidak langsung mengartikan bahwa wanita ingin merasa cantik dengan segala keunikannya yang mereka miliki. Namun dikarenakan adanya <i style="">stereotyping</i> yang sudah mengakar didalam masyarakat tentang bagaimana seharusnya kecantikan<span style=""> </span>wanita itu dilihat, in menjadi sebuah tantangan.” Kata Dra. Ratih Anjani Ibrahim S.Psi, MM (Sriwijaya Post,Minggu 17 Juli 2005, hal: 16).</p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Dari pemaparan diatas jelas sudah bagaimana kecantikan atau penampilan fisik itu mempengaruhi rasa percayadiri. <span style="" lang="IN">Kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan/situasi yang dihadapinya</span> (www.e-psikologi.com)<span style="" lang="IN">.</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%;" lang="IN"> </span><span style=""> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Untuk menimbulkan rasa percaya diri tersebut, salah satu caranya yaitu usaha dalam mempercantik diri. Berbagai hal pun dilakukan. Menggunakan kosmetik adalah salah satu cara untuk mempercantik diri mereka. Pada dasarnya kosmetik di gunakan untuk mempercantik diri. </p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style=""> </span>Mempercantik diri berarti membuat diri menjadi cantik, dari yang tidak cantik menjadi cantik. Kosmetik selain digunakan untuk merawat kecantikan yang sudah ada, juga di gunakan untuk menutupi kekurangan yang ada pada penampilan fisik seorang wanita yang membuat mereka tidak percaya diri(Digital Libarary Of ITB: www.digilib.itb.ac.id). Lagi-lagi kecantikan menjadi menjadi tolak ukur suatu rasa percaya diri.</p> <p style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt; line-height: 150%;">Namun ternyata tidak semua wanita berpandapat seperti itu. Yayasan Jurnal Perempuan pernah melakukan penelitian pada 100 remaja putri di <st1:city st="on"><st1:place st="on">Jakarta</st1:place></st1:City> mengenai "Remaja Putri Melek Media". Penelitian menunjukkan hampir sebagian besar responden menyatakan tidak setuju dengan konsep cantik seperti yang digambarkan oleh media, yaitu kurus, tinggi, langsing, dan berambut lurus. Tentu hal ini agak melegakan karena ternyata cewek-cewek itu cukup cerdik, memiliki prinsip sehingga tidak begitu saja terbawa arus konsep "cantik" seperti yang digambarkan media. Namun, ketika pertanyaan lebih lanjut mengenai mengapa menggunakan produk kosmetik tertentu (83 responden), hanya 7 orang yang menekankan pada fungsi produk kosmetik (membersihkan kotoran debu dan menghindari iritasi kulit). Selebihnya menggunakan kosmetik untuk alasan kecantikan (memutihkan dan menghaluskan kulit, biar cantik, segar, dan wangi) (blogspot.com). </p> <p style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt; line-height: 150%;">Penelitian di atas menunjukan bahwa usaha mempercantik diri secara fisik tetap dilakukan oleh para wanita untuk menunjang rasa percaya dirinya,meskipun mereka tidak menganggap kecantikan semata-mata secara fisik. </p> <p style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt; line-height: 150%;">Mahasiswi pun tidak mau ketinggalan dalam usahanya mempercantik diri mereka. Banyak cara dalam usahanya untuk menunjang penampilannya dan rasa percaya dirinya. Dalam penelitian <span style="">Yuli Noor Hidayati (2003)</span>tentang <span style=""> </span>imitasi dalam membeli produk kosmetik sebagai variabel bebas dan rasa percaya diri sebagai variabel terikat yang mana populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi psikologi angkatan 2000 <span style=""> </span>dengan sampelnya diambil menggunakan purposive sampling yang jumlah sampelnya 68 orang. Data diperoleh dari penyebaran angket imitasi dalam membeli produk kosmetik dan angket rasa percaya diri. Adapun analisa datanya menggunakan korelasi product moment. </p> <p style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: 14.15pt; line-height: 150%;">Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan negative yang sangat signifikan antara kecenderungan imitasi dalam membeli produk kosmetik dengan rasa percaya diri dengan ( r = -0, 448 ). Sementara sumbangan imitasi terhadap rasa percaya diri sebesar 20,1 % dan sisanya 79,9 % dari faktor lain.(<span class="CharChar1"> </span><span class="note">Undergraduate Theses from JIPTUMM;</span> Digital Libarary of ITB : www.digilib.itb.ac.id) </p> <p style="margin-left: 21.3pt; text-align: justify; line-height: 150%;">Dari penelitian diatas terlihat bahwa banyak usaha yang dilakukan mahasiswi untuk mempercantik diri guna menunjang rasa percayadirinya.</p>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-37019401337490941152008-05-18T03:21:00.000-07:002008-05-18T03:26:08.782-07:00Bayi & Stres<p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Karena belum bisa berbicara maka bayi mengekspresikannya melalui tangisan. Sayangnya, tak semua ibu mengenali tanda-tanda stres pada bayinya. </span><o:p></o:p></p> <span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Jika tak segera diatasi dikhawatirkan stres akan berdampak secara spikologis hingga si kecil Anda beranjak dewasa. Apa tanda-tanda bayi yang mengalami stres? Apa penyebab dan bagaimana mengatasinya?<br /><br /></span> <p class="MsoNormal"><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Tanda-tanda si kecil stres</span></b><span style="color: rgb(76, 162, 180);"> </span><o:p></o:p></p> <ul type="disc"><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Jadi lebih rewel</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /> Sebagai ibu, Anda tentu memahami makna tangisan si kecil. Coba perhatikan, apakah frekuensi dan intensitas tangisan lebih sering dari biasanya? Jika biasanya selama tidur ia tidak pernah menangis kecuali ngompol atau haus, kini tiap malam ia menjadi rewel tanpa sebab. Bisa jadi si kecil Anda mengalami stres.</span><br /> <o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Tidur gelisah </span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /> Perhatikan tidur si kecil, apakah tidurnya tenang atau terlihat gelisah. Selain gelisah, bisa jadi ia tiba-tiba terbangun dan menangis tapi bukan karena popoknya basah atau waktunya minum susu.</span><br /> <o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Berat badan turun</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /><st1:place st="on">Susah</st1:place> makan dan tidak mau minum susu. Kemudian secara bertahap berat badannya akan menurun.<br /> </span> <o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Tampak murung dan tidak ceria</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /> Ketika diajak bermain dan berkomunikasi anak seolah enggan merespon dan seperti bersikap 'dingin'. Gayanyapun tidak ceria seperti biasa.<br /> </span> <o:p></o:p></li><li class="MsoNormal" style=""><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Tidak mau lepas/ ditinggal</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br /> Biasanya si kecil tak bermasalah jika ibunya tak ada disisnya untuk beberaa saat. Tapi kini tiba-tiba ia selalu ingin berada di sisi Anda dan menangis jika Anda pergi sebentar dari sisinya. </span></li></ul> <br /><b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(76, 162, 180);">Kenali penyebabnya & solusi</span></b><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;"><br />Stres yang dialami bayi disebabkan karena berbagai hal. Semakin dini mengetahui penyebab, semakin mudah penanganannya<br /><br /></span> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Rasa sakit dan tidak nyaman yang dirasakan oleh si kecil bisa menjadi pemicu stres. Bila orang dewasa dengan mudah mengeluhkan apa yang dirasakan, maka bayi belum bisa melakukannya dan akan menunjukkannya lewat tangisan. Jika pelukan Anda tidak bisa menenangkannya, segera bawa dia ke dokter.<br /> </span><o:p></o:p><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Cuaca yang tidak mendukung, misalnya udara terlalu dingin atau terlalu panas. Segera atasi ketidaknyamanan tersebut dan pahami kebutuhannya. Misalnya tambahkan selimut jika ia kedinginan dan nyalakan AC/ kipas angin jika suhu terlalu panas. </span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Merasa tidak nyaman dengan kondisi sekitarnya juga bisa membuat si kecil stres. Misalnya, pergantian pengasuh baru. Jika memang faktor penyebabnya adalah perawatan pengasuh yang memang tidak nyaman, tidak ada jalan lain kecuali menggantinya.<br /> </span><o:p></o:p></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Suasana rumah yang terlalu ramai kerapkali membuat si kecil merasa tidak tenang beristirahat. Mulai sekarang cobalah menciptakan kondisi rumah yang menyenangkan dan tenang bagi si kecil.<br /> </span><o:p></o:p></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial;">Si kecil merasa diabaikan. Misalnya Anda terlalu sibuk dengan urusan lain sehingga sering meninggalkan si kecil tidur atau bermain sendirian. Jika Anda ibu bekerja, maka atur waktu sebaik mungkin bagi si kecil Anda agar ia tidak merasa kesepian. </span><o:p></o:p></p> <span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman";">Sourse: http://www.conectique.com/tips_solution/parenting/health/article.php?article_id=4965&_page=1</span>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-70720501164104338712008-05-13T06:07:00.000-07:002008-05-13T06:17:07.194-07:00Multy Cultural, kekayaan sekaligus ancaman.....keanekaragaman budaya di indonesia menghadirkan pula beragam karakter dalam tiap etnisnya. perbedaan bisa menjadi suatu kekayan membanggakan bagi sebuah bangsa, namun hal ini juga dapat menjadi salah satu pemicu adanya kontak negatif antar perbedaan tersebut.<br /><br />Indonesia, selalu bangga dengan multi etnis dan budaya yang dimilikinya. Namun tanpa disadari Indonesia juga manjadi negara yang kaya konflik. mulai dari awal kemerdekaan, bahkan hingga saat ini, setelah hampir 63 tahun kemerdekaan. hal ini tidak bisa dihindari karena multi etnis dan multi kultur yang ada menyebabkan terciptanya prasangka antar kelompok etnis dan budaya karena perbedaan nilai yang ada.<br /><br />Bersambung......Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3625514303935451058.post-25282524774686307172008-05-13T05:36:00.000-07:002008-05-13T05:39:45.218-07:00Pengaruh Musik Klasik Terhadap Perilaku Tidur Anak yang Mangalami Insomnia<p class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span style="">Insomnia </span></b><b><span style="" lang="IN"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk tetap tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Penderita mengalami kesulitan untuk tertidur atau sering terjaga di malam hari dan sepanjang hari merasakan kelelahan. (<a href="http://www.medicastore.com%29/"><span style="color: windowtext;">http://www.medicastore.com)</span></a>. <u><o:p></o:p></u></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Gangguan tidur ini juga terjadi pada anak-anak dimana anak menjadi sulit untuk tidur selain itu pada saat tidur pun anak menjadi gelisah dan sering terbangun. Pada saat siang hari anak akan mudah mengantuk, resah, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat gampang tersinggung. Hal ini di karenakan tidur merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang memiliki fungsi perbaikan dan homeostatik (mengembalikan keseimbangan fungsi-fungsi normal tubuh) serta penting pula dalam pengaturan suhu dan cadangan energi normal, dank arena tidur yang tidak sempurna inilah sehingga tubuh tidak dapat beristirahat secara total.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Di AS, sekitar 84% anak usia 1-3 tahun memiliki gangguan tidur menetap. Mereka tak bisa segera tidur nyenyak atau kerap terbangun di malam hari. Sedangkan di Indonesia, berdasarkan penelitian sebuah lembaga kesehatan tahun 2005, 51,3% dari 80 anak usia prasekolah terbukti mengalami gangguan tidur. (dr.Prasanthi : <a href="http://feeds.feedburner.com/zoelgebe"><span style="color: windowtext;">http://feeds.feedburner.com/zoelgebe</span></a>)</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Kelelahan yang di alami oleh anak yang mengalami kesulitan tidur sangatlah berpengaruh pada pola emosinya, seperti resah, gampang tersinggung, malas (karena kelelahan). Keadaan ini juga sudah pasti berpengaruh pada kegiatan sehari-hari anak disekolah maupun dilingkungan.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Anak yang mengalami insomnia sering kali tidak tenang saat akan tidur, anak menjadi cenderung aktif dan bahkan terkadang akan bergerak kesana kemari sehingga orang tua akan kesulitan menidurkan si Anak.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Ada dua fase tidur yang punya peran penting, yakni rapid eye movement (REM) dan non-rapid eye movement (Non-REM). Istilah pertama lebih dikenal sebagai tidur aktif. Dalam keadaan tidur aktif, tubuh dapat bergerak-gerak, mata bergerak cepat di balik pelupuk, serta detak jantung dan pernapasan tak teratur. Otak juga sangat aktif. Pada bayi dan anak, sel-sel otak tumbuh sangat cepat di fase ini. Inilah yang memengaruhi perbaikan emosi dan kognisi. Bila Anda kerap mendapatkan anak terbangun, mengigau kecil atau tidur lasak (Sunda:motah), ia tengah berada pada fase tidur aktif ini.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Lawan tidur aktif adalah tidur pasif atau tenang (Non-REM). Dalam keadaan begini anak tidur tenang, tanpa gerakan. Sebaliknya, tidur tenang berperan penting dalam aspek pertumbuhan fisik anak. Perbaikan sel tubuh terjadi pada fase ini.<br />Bayi yang baru lahir biasanya lebih banyak mengalami tidur aktif (REM). Sedangkan anak balita ke atas, tidur aktif hanya menguasai sepertiga waktu tidurnya. Tidur anak yang ideal adalah bila ia mengalami fase tidur ini, namun pada anak dengan gangguan tidur insomnia fase ini hamper tidak dapat dicapai.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Sedangkan penyebab insomnia ini pun sangat beragam. Khususnya pada anak-anak, gangguan tidur ini disebab kan antaralain karena 2 faktor yaitu , fisik dan psikis. Dari factor fisik, anak mengalami diperkirakan gangguan pembesaran tonsil, asma, pencernaan, nyeri kronik (gigi, telinga, otot), dan gangguan-gangguan fisik lainnya. Sedangan faktor psikis dan lingkungan juga punya andil besar. Bergantinya tempat tidur, pindah kamar, cara orang tua mengatur tidur anak, atau berubahnya jadwal aktivitas kesehariannya, serta keadaan stess yang dialami anak. </span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Hal inilah yang mengakibatkan anak menjadi sulit tidur dan juga gelisah saat tidur. </span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Saat tidur terjadi perubahan gelombang listrik otak. Jika dalam keadaan siaga (terjaga), frekuensi gelombang otaknya tinggi. Dalam keadaan istirahat dan memejamkan mata, otak mengeluarkan gelombang alfa dengan frekuensi 8 - 13 Hz. Menuju stadium tidur lebih dalam, gelombang otak akan memperlambat diri, menjadi 3-7 Hz. Gelombang ini disebut gelombang theta. Selanjutnya, bila tidur sangat dalam, timbul gelombang delta, 1 - 4 Hz. Menurut beberapa peneliti, semakin banyak gelombang kecil per detiknya, semakin lelap dan tenang tidur seseorang.</span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">Gelombang otak<o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz. Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta, alfa, theta, dan delta. Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat. (<a href="http://www.kapanlagi.com/clubbing/showthread.php?t=11869"><span style="color: windowtext;">http://www.kapanlagi.com/clubbing/showthread.php?t=11869</span></a>)</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">GelombangBeta</span></b><span lang="EN-GB"><br /><span style=""> </span><span style=""> </span>Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Beta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Meskipun beta sering kali “menghilang” saat kita memfokuskan pikiran, beta tetap dibutuhkan agar kita dapat menyadari dan ia di luar diri kita. Bersama dengan gelombang lainnya, beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa beta, semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di bawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Beta dengan frekuensi 13 s/d 40 hz :<span style=""> </span></span></p> <ul type="disc"><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Alam sadar.</span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Kondisi sadar penuh. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Waspada, siap siaga. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Berpikir logis, daya analitik dan kognitif tinggi. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Berfungsinya otak bagian kiri. </span></li></ul></ul> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Walaupun beta merupakan satu komponen yang sangat penting dalam kondisi kesadaran kita, bila kita beroperasi semata-mata hanya dengan jenis gelombang ini, tanpa didukung oleh frekuensi yang lebih rendah, maka akan menghasilkan satu kehidupan yang dipenuhi dengan kekhawatiran, ketegangan, dan proses berpikir yang tidak focus.</span></p> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">Gelombang Alfa<o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Alpha dengan frekuensi 8 s/d 12 hz : </span></p> <ul type="disc"><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Jembatan antara alam sadar dan alam bawah sadar. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Kondisi sadar tanpa beban. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Rileks, tenang. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Kondisi mental kondusif untuk belajar cepat dan berpikir kreatif. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Mulai berfungsinya otak bagian kanan. </span></li></ul></ul> <b><span style="font-size: 12pt; line-height: 150%; font-family: "Times New Roman";" lang="EN-GB"><br /> </span></b> <p style="text-align: justify; text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">Gelombang Theta<span style=""> </span><o:p></o:p></span></b></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Theta adalah gelombang otak pada kisaran frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Theta muncul saat kita bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan juga merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menyimpan materi yang berasal dan kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan.</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Theta dengan frekuensi 4 s/d 8 hz : </span></p> <ul type="disc"><ul type="circle"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Alam bawah sadar. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Kondisi rileksasi yang dalam. </span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Pusat kreatifitas, inspirasi dan intuisi.</span></li></ul></ul> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">Gelombang Delta<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Gelombang Delta Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconscious mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Saat seseorang mengalami insomnia gelombang otak tidak dapat mencapai keadaan frekuensi dibawah frekuensi gelombang Beta, sehingga ia tidak dapat merasa tenang saat tidur karena keadaan tidur yang rileks terjadi saat gelombang otak berada pada frekuensi dibawah beta. (Dr.Iskandar Japardi , Fakultas Kedokteran Bagian Bedah Universitas, Sumatera Utara.)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: center; text-indent: 18pt; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt="" style="'width:188.25pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\user.5\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.png" href="http://www.infinite-minds.com/documents/upload/tanya.gif"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><br /><!--[endif]--></span><b><span lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt; line-height: 150%;"><b><span lang="EN-GB">Musik klasik dan Gelombang otak</span></b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Verdana;" lang="EN-GB"><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Sudargo Grace, seorang musisi dan pendidik menyatakan bahwa musik klasik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter bahkan raga manusia. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa musik klasik mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan rendah. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alpha yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan dan ketentraman (<a href="http://www.klinikmedis.com/"><span style="color: windowtext;">www.klinikmedis.com</span></a>).</span></p> <p style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB">Gordon Shaw dan Frances Rauscher (1993) mengadakan penelitian tentang pengaruh dari music klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart, dan hasil penelitian yang mereka dapatkan yaitu bahwa terdapat pola pada saraf yang berinteraksi secara berurutan, dan ini muncul karena sebelumnya pada suatu bagian dalam otak merespons frekuensi tertentu. Efek Mozart terletak pada ketukan lagu yang seirama dengan irama detak jantung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV">Siegel (1999) mengatakan bahwa musik klasik menghasilkan gelombang Alfa yang menenangkan yang dapat merangsang sistem limbik jaringan neuron otak. Hal yang sama dikemukakan Campbell (2001) dalam bukunya ”Efek Mozart” mengatakan musik Barok (Bach, Handel dan Vivaldi) dapat menciptakan suasana yang merangsang pikiran dalam belajar. (<a href="http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/30/">http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/30/</a>..)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Arial;" lang="EN-GB">"</span><span lang="EN-GB">Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu <b>beat</b>, <b>ritme</b>, dan <b>harmony</b>", demikian kata <b>Ev. Andreas Christanday</b> dalam suatu ceramah musik. "<b>Beat mempengaruhi tubuh</b>, <b>ritme mempengaruhi jiwa</b>, sedangkan <b>harmony mempengaruhi roh</b>".</span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 18pt; line-height: 150%;"><span lang="EN-GB"><span style=""> </span>Campbell pada tahun 2002 dalam bukunya “Efek Mozart”, mengatakan musik romantic seperti ; Schubert, Schuman, Chopin dan Tchaikovsky<span style=""> </span>dapat digunakan untuk meningkatkan perasaan halus (kasih sayang dan simpati). Musik digambarkan sebagai salah satu bentuk murni ekspresi emosi.</span><span style="" lang="SV"><o:p></o:p></span></p>Erina Rahmajatihttp://www.blogger.com/profile/08825815215383146488noreply@blogger.com1